Rabu, 07 Desember 2011

objek wisata di daerah qu

Beberapa tempat wisata di kabupaten ciamis:

1. PANTAI PANGANDARAN



Pada awalnya Desa Pananjung Pangandaran ini dibuka dan ditempati oleh para nelayan dari suku sunda. Penyebab pendatang lebih memilih daerah Pangandaran untuk menjadi tempat tinggal karena gelombang laut yang kecil yang membuat mudah untuk mencari ikan. Karena di Pantai Pangandaran inilah terdapat sebuah daratan yang menjorok ke laut yang sekarang menjadi cagar alam atau hutan lindung, tanjung inilah yang menghambat atau menghalangi gelombang besar untuk sampai ke pantai. Di sinilah para nelayan menjadikan tempat tersebut untuk menyimpan perahu yang dalam bahasa sundanya disebut andar setelah beberapa lama banyak berdatangan ke tempat ini dan menetap sehingga menjadi sebuah perkampungan yang disebut Pangandaran. Pangandaran berasal dari dua buah kata pangan dan daran . yang artinya pangan adalah makanan dan daran adalah pendatang. Jadi Pangandaran artinya sumber makanan para pendatang.
Pada mulanya Pananjung merupakan salah satu pusat kerajaan, sejaman dengan kerajaan Galuh Pangauban yang berpusat di Putrapinggan sekitar abad XIV M.  setelah munculnya kerajaan Pajajaran di Pakuan Bogor.  Nama rajanya adalah Prabu Anggalarang yang salah satu versi mengatakan bahwa beliau masih keturunan Prabu Haur Kuning, raja pertama kerajaan Galuh Pagauban, namun sayangnya kerajaan Pananjung ini hancur diserang oleh para Bajo (Bajak Laut) karena pihak kerajaan tidak bersedia menjual hail bumi kepada mereka, karena pada saat itu situasi rakyat sedang dalam keadaan paceklik (gagal panen).
Pada tahun 1922 pada jaman penjajahan Belanda oleh Y. Everen (Presiden Priangan) Pananjung dijadikan taman baru, pada saat melepaskan seekor banteng jantan, tiga ekor sapi betina dan beberapa ekor rusa.
Karena memiliki keanekaragaman satwa dan jenis – jenis tanaman langka, agar kelangsungan habitatnya dapat terjaga maka pada tahun 1934 Pananjung dijadikan suaka alam dan marga satwa dengan luas 530 Ha.  Pada tahun 1961 setelah ditemukannya Bunga Raflesia padma status berubah menjadi cagar alam. 


    gua-gua dibawah ini aneh- aneh yah???????????

    Lebih kedalam perut Gua Keramat, bisa ditemui batu kelamin. Di sana ada dua batu, yang satu menyerupai alat kelamin pria, satu laginya mirip alat kelamin wanita. Ada kepercayaan yang tumbuh di sana, jika tidak ingin kehilangan pasangan, maka seorang lelaki harus memegang batu yang mirip alat kelamin wanita. Sebaliknya, yang wanita memeluk batu alat kelamin pria.
    Karena keunikan-keunikan berbagai batu, Gua Keramat pernah dijadikan lokasi pengambilan gambar film horor "Mak Lampir", dan "Marina Putri Duyung". Tokoh "Mak Lampir" pun memanfaatkan keberadaan salah satu batu di dalam gua tersebut, sebagai alat kekuatannya. Batu yang dimaksud, yakni batu cikaracak. Diceritakan, pada batu cikaracak, "Mak Lampir" bisa becermin atau ingin mengetahui lokasi lawannya.

    Batu cikaracak di bagian atasnya membentuk cekungan. Cekungan tersebut akibat terkena tetesan air dari atasnya yang terus menerus. Setelah membentuk cekungan, air yang menetes pun dapat tertampung. Tidak pernah kering walaupun di musim kemarau.

    Dalam Gua Keramat, pengunjung bisa bermain-main dengan empat ekor landak yang sudah jinak. Menurut Suparmin, semula jumlah landak tersebut hanya sepasang, pemberian seorang turis dari Afrika. Pasangan landak tersebut diberi nama Johni untuk yang jantan, sedangkan yang betina diberi nama Lince. Pasangan landak itu kini sudah melahirkan dua anak. Anak pertama sudah memiliki nama, yakni Udin. Sedangkan satunya lagi belum punya nama. Selama ini, landak-landak tersebut mendapat makanan kacang dari para pengunjung gua.

    Tepat di atas tempat kediaman landak, banyak bergelantungan kelelawar. Sayang di area sekitar itu, ada bekas galian untuk keperluan shoting film. Galian di sana kurang membuat nyaman bagi pengunjung Gua Keramat.

    Hampir mendekati ujung gua, jangan lewatkan juga untuk melihat batu berbentuk paha ayam. Pengunjung juga bisa bermain-main dengan batu kendang dan batu goong. Sangat menyenangkan saat memukul kedua batu tersebut. Batu kendang saat dipukul mengeluarkan bunyi seperti kendang, demiking juga batu goong ketika dipukul terdengar bunyi goong.

    Gua Keramat berujung di tepi Pantai Timur Pangandaran. Di akhir gua tersebut masih banyak ditemukan bebatuan yang unik. Ada batu yang terbentuk menyambung dari atas dan bawah. Para pengunjung pun bisa berpose dengan latar belakang batu yang mirip seekor gajah betina dan anaknya.




    Pesona Wisata Pantai Karapyak Ciamis






    From Pantai Karang…
    From Pantai Karang…
    Ternyata pantai berada di bawah sana, ya .. kami berada di atas bukit yang cukup tinggi. Sangat berbeda dengan pantai-pantai di selatan Pulau Jawa yang langsung berhadapan dengan dataran seperti Pantai Pangandaran, Pantai Parangtritis, Pantai Glagah Indah, Pantai Baron dan sebagainya. Dari ketinggian, kami dapat melihat indahnya pantai menghampar di depan kami. Melihat ke bawah, ternyata ramai oleh pengunjung yang bermain dengan ombak di bawah sana.
    From Pantai Karang…
    From Pantai Karang…
    Setelah puas menikmati keindahan dari atas bukit, kami tergoda untuk turun ke pantai supaya bisa merasakan terpaan ombak pada tubuh kami. Bukan hanya terpaan ternyata, saya kesiram ombak tinggi yang tidak saya duga hingga harus mengeluarkan baju kering dari dalam tas untuk mengganti baju yang basah kuyup.
    From Pantai Karang…
    Puas sekali rasanya, kami seperti mendapatkan energi baru untuk melanjutkan perjalanan menempuh jarak 200 km ke kediaman kami di Bandung. Rekan-rekan sekalian dapat melihat album wisata alam kami di Pantai Karang Nini. Meskipun sudah berlalu 2 tahun, namun masih segar dalam ingatan untuk dapat saya bagikan kepada rekan-rekan sekalian. Terimakasih telah mampir, salam dari Bandung. Beberapa info lain mengenai Pantai Karang Nini ada di sini, di sini dan di sini.
    6. PANTAI KEUSIK LUHUR
































































































































































































































































    1 komentar: