1. PANTAI PANGANDARAN
Pada tahun 1922 pada jaman penjajahan Belanda oleh Y. Everen (Presiden Priangan) Pananjung dijadikan taman baru, pada saat melepaskan seekor banteng jantan, tiga ekor sapi betina dan beberapa ekor rusa.
Karena memiliki keanekaragaman satwa dan jenis – jenis tanaman langka, agar kelangsungan habitatnya dapat terjaga maka pada tahun 1934 Pananjung dijadikan suaka alam dan marga satwa dengan luas 530 Ha. Pada tahun 1961 setelah ditemukannya Bunga Raflesia padma status berubah menjadi cagar alam.
Lebih kedalam perut Gua Keramat, bisa ditemui batu
kelamin. Di sana ada dua batu, yang satu menyerupai alat kelamin pria,
satu laginya mirip alat kelamin wanita. Ada kepercayaan yang tumbuh di
sana, jika tidak ingin kehilangan pasangan, maka seorang lelaki harus
memegang batu yang mirip alat kelamin wanita. Sebaliknya, yang wanita
memeluk batu alat kelamin pria.
Karena keunikan-keunikan berbagai batu, Gua Keramat pernah dijadikan lokasi pengambilan gambar film horor "Mak Lampir", dan "Marina Putri Duyung". Tokoh "Mak Lampir" pun memanfaatkan keberadaan salah satu batu di dalam gua tersebut, sebagai alat kekuatannya. Batu yang dimaksud, yakni batu cikaracak. Diceritakan, pada batu cikaracak, "Mak Lampir" bisa becermin atau ingin mengetahui lokasi lawannya.
Batu cikaracak di bagian atasnya membentuk cekungan. Cekungan tersebut akibat terkena tetesan air dari atasnya yang terus menerus. Setelah membentuk cekungan, air yang menetes pun dapat tertampung. Tidak pernah kering walaupun di musim kemarau.
Dalam Gua Keramat, pengunjung bisa bermain-main dengan empat ekor landak yang sudah jinak. Menurut Suparmin, semula jumlah landak tersebut hanya sepasang, pemberian seorang turis dari Afrika. Pasangan landak tersebut diberi nama Johni untuk yang jantan, sedangkan yang betina diberi nama Lince. Pasangan landak itu kini sudah melahirkan dua anak. Anak pertama sudah memiliki nama, yakni Udin. Sedangkan satunya lagi belum punya nama. Selama ini, landak-landak tersebut mendapat makanan kacang dari para pengunjung gua.
Tepat di atas tempat kediaman landak, banyak bergelantungan kelelawar. Sayang di area sekitar itu, ada bekas galian untuk keperluan shoting film. Galian di sana kurang membuat nyaman bagi pengunjung Gua Keramat.
Hampir mendekati ujung gua, jangan lewatkan juga untuk melihat batu berbentuk paha ayam. Pengunjung juga bisa bermain-main dengan batu kendang dan batu goong. Sangat menyenangkan saat memukul kedua batu tersebut. Batu kendang saat dipukul mengeluarkan bunyi seperti kendang, demiking juga batu goong ketika dipukul terdengar bunyi goong.
Gua Keramat berujung di tepi Pantai Timur Pangandaran. Di akhir gua tersebut masih banyak ditemukan bebatuan yang unik. Ada batu yang terbentuk menyambung dari atas dan bawah. Para pengunjung pun bisa berpose dengan latar belakang batu yang mirip seekor gajah betina dan anaknya.
Karena keunikan-keunikan berbagai batu, Gua Keramat pernah dijadikan lokasi pengambilan gambar film horor "Mak Lampir", dan "Marina Putri Duyung". Tokoh "Mak Lampir" pun memanfaatkan keberadaan salah satu batu di dalam gua tersebut, sebagai alat kekuatannya. Batu yang dimaksud, yakni batu cikaracak. Diceritakan, pada batu cikaracak, "Mak Lampir" bisa becermin atau ingin mengetahui lokasi lawannya.
Batu cikaracak di bagian atasnya membentuk cekungan. Cekungan tersebut akibat terkena tetesan air dari atasnya yang terus menerus. Setelah membentuk cekungan, air yang menetes pun dapat tertampung. Tidak pernah kering walaupun di musim kemarau.
Dalam Gua Keramat, pengunjung bisa bermain-main dengan empat ekor landak yang sudah jinak. Menurut Suparmin, semula jumlah landak tersebut hanya sepasang, pemberian seorang turis dari Afrika. Pasangan landak tersebut diberi nama Johni untuk yang jantan, sedangkan yang betina diberi nama Lince. Pasangan landak itu kini sudah melahirkan dua anak. Anak pertama sudah memiliki nama, yakni Udin. Sedangkan satunya lagi belum punya nama. Selama ini, landak-landak tersebut mendapat makanan kacang dari para pengunjung gua.
Tepat di atas tempat kediaman landak, banyak bergelantungan kelelawar. Sayang di area sekitar itu, ada bekas galian untuk keperluan shoting film. Galian di sana kurang membuat nyaman bagi pengunjung Gua Keramat.
Hampir mendekati ujung gua, jangan lewatkan juga untuk melihat batu berbentuk paha ayam. Pengunjung juga bisa bermain-main dengan batu kendang dan batu goong. Sangat menyenangkan saat memukul kedua batu tersebut. Batu kendang saat dipukul mengeluarkan bunyi seperti kendang, demiking juga batu goong ketika dipukul terdengar bunyi goong.
Gua Keramat berujung di tepi Pantai Timur Pangandaran. Di akhir gua tersebut masih banyak ditemukan bebatuan yang unik. Ada batu yang terbentuk menyambung dari atas dan bawah. Para pengunjung pun bisa berpose dengan latar belakang batu yang mirip seekor gajah betina dan anaknya.
|
Pesona Wisata Pantai Karapyak Ciamis
10 September 2009From Pantai Karang… |
From Pantai Karang… |
From Pantai Karang… |
From Pantai Karang… |
From Pantai Karang… |
6. PANTAI KEUSIK LUHUR
betah uuuuuuuuuuuyyyyyyyy
BalasHapus